Hai kawan semua kali ini saya akan bawakan kabar gembira
Blog kali ini saya akan mengadakan atau pengeposan hadist sahih bukhori muslim semoga saja post kali ini dapat bermanfaat ameen
Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga Dan Neraka
Tentang kebangkitan dari kubur, hari kiamat dan keadaan bumi pada hari
kiamat
Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata: Bahwa Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya akan datang seorang lelaki besar gemuk pada hari kiamat yang berat
amalnya di sisi Allah tidak seberat sayap seekor nyamuk sekalipun. Bacalah oleh
kalian: Maka Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari
kiamat. (Shahih Muslim No.4991)
Hadis riwayat Abdullah bin Masud, ia berkata: Seorang ulama Yahudi datang
kepada Nabi dan berkata: Hai Muhammad atau hai Abul Qasim! Pada hari kiamat,
Allah menggenggam langit dengan satu jari tangan, bumi dengan satu jari, gunung
dan pepohonan dengan satu jari, air dan tanah dengan satu jari, begitu pula
semua makhluk yang lain dengan satu jari. Kemudian Dia menggoyangkan mereka
semua sambil berfirman: Akulah Raja, Akulah Raja! Rasulullah tertawa kagum
mendengar perkataan orang alim itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu,
kemudian membacakan ayat: Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan
yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat
dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia
dari apa yang mereka persekutukan. (Shahih Muslim No.4992)
Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah bersabda: Allah Taala
menggenggam bumi pada hari kiamat dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya,
kemudian berfirman: Akulah raja! Manakah raja-raja bumi? (Shahih Muslim No.4994)
Hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata: Rasulullah bersabda: Allah
Taala melipat langit-langit pada hari kiamat, kemudian menggenggam langit-langit
itu dengan tangan kanan-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang
penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong? Kemudian Dia
melipat bumi dengan tangan kiri-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah
orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong?
(Shahih Muslim No.4995)
Hadis riwayat Sahal bin Saad Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di
tengah padang berwarna putih agak kemerahan seperti roti panggang di mana tidak
ada bangunan tempat tinggal bagi seorang pun. (Shahih Muslim No.4998)
Hidangan ahli surga
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu: Dari Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Pada hari kiamat nanti, bumi bagaikan
sepotong roti yang digoyang-goyangkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan
tangan-Nya, sebagaimana seorang di antara kamu sekalian menggoyang-goyangkan
rotinya dalam perjalanan yang menjadi hidangan bagi ahli surga. Tiba-tiba datang
seorang Yahudi. Dia berkata: Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberkatimu, hai
Abul Qasim! Maukah engkau mendengar pemberitahuanku tentang hidangan ahli surga
pada hari kiamat? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menjawab: Ya! Orang itu
berkata: Bumi bagaikan sepotong roti (seperti disabdakan oleh Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam) Mendengar perkataan itu, Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam memandang ke arah kami kemudian tertawa hingga tampak gigi-gigi
geraham beliau. Orang itu berkata lagi: Maukah engkau aku beritahukan tentang
lauk mereka? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menjawab: Ya! Orang itu
berkata: Lauk mereka adalah palam dan nun. Para sahabat bertanya: Apakah itu?
Orang itu menjawab: Yaitu banteng dan ikan paus, yang kelebihan hatinya saja
(segumpal daging yang terpisah dan tergantung pada hati) dapat dimakan oleh
tujuh-puluh ribu orang. (Shahih Muslim No.5000)
Pertanyaan orang Yahudi kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam tentang roh
dan firman Allah Taala: Mereka bertanya kepadamu tentang roh
Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Ketika aku
sedang berjalan bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam di suatu tanah
pertanian di mana beliau bertongkatkan sebatang pelepah korma, tiba-tiba beliau
lewat di hadapan beberapa orang Yahudi. Lalu mereka saling berbicara dengan yang
lain: Tanyakanlah kepadanya tentang roh! Kemudian mereka berkata: Apakah yang
membuat kamu sekalian bertanya kepadanya? Dia tidak akan membalas kamu sekalian
dengan sesuatu yang tidak kamu sukai. Lalu sebagian mereka berkata lagi:
Tanyakanlah kepadanya! Lalu sebagian mereka datang menghampiri Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam untuk bertanya tentang roh. Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam terdiam tidak memberikan jawaban apapun, sehingga aku tahu
beliau sedang diturunkan wahyu. Aku tetap berdiri di tempatku. Seusai wahyu
turun, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam membacakan ayat: Dan mereka
bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan
tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit. (Shahih Muslim No.5002)
Tentang firman Allah Taala: Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka,
sedang engkau berada di antara mereka
Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Abu Jahal
berkata: Ya Allah, sekiranya Alquran ini benar datang dari sisi-Mu, maka
turunkanlah hujan batu dari langit atau timpakan kepada kami siksa yang pedih.
Lalu turunlah ayat: Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang
kamu berada di antara mereka. Dan tidak pula Allah akan mengazab mereka, sedang
mereka meminta ampun. Kenapa Allah tidak mengazab mereka, padahal mereka
menghalangi orang untuk mendatangi Masjidilharam, sampai akhir ayat. (Shahih
Muslim No.5004)
Tentang awan (asap)
Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu: Dari Masruq berkata:
Kami sedang duduk di dekat Abdullah bin Masud yang berbaring di antara kami.
Tiba-tiba datang seorang lelaki menghampirinya seraya berkata: Hai Abu
Abdurrahman, ada pendongeng di dekat pintu Kindah (pintu Kufah) yang bercerita
dan beranggapan bahwa tanda awan akan datang, lalu mengambil pernafasan
orang-orang kafir dan orang-orang mukmin akan terserang seperti penyakit selesma
karenanya. Lalu Abdullah berkata sambil duduk dan dalam keadaan marah: Wahai
manusia, bertakwalah kemu sekalian kepada Allah! Barang siapa di antara kalian
mengetahui sesuatu, maka hendaklah dia mengatakan apa yang dia ketahui. Dan
barang siapa yang tidak mengetahui, maka hendaklah dia mengucapkan: Allahu
a`lam. Karena Dia Maha Tahu terhadap seorang di antara kamu sekalian yang
mengucapkan Allahu a`lam ketika dia tidak mengetahui. Sesungguhnya Allah telah
berfirman kepada nabi-Nya: Katakanlah! Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada
kalian atas dakwahku dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mengada-ada.
Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam melihat orang-orang berpaling,
beliau mengucapkan doa: “Ya Allah, timpakanlah tujuh tahun masa sulit seperti
yang menimpa kaum Nabi Yusuf”. Maka mereka tertimpa satu tahun masa paceklik
yang menghabiskan segala sesuatu sehingga mereka memakan kulit dan bangkai
karena kelaparan serta seorang di antara mereka memandang ke arah langit lalu
terlihatlah olehnya segumpal awan. Lalu Abu Sufyan datang kepada Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam dan berkata: Hai Muhammad, sesungguhnya engkau
datang memerintahkan untuk taat kepada Allah dan menyambung tali silaturahmi
sementara itu kaummu telah hampir binasa tertimpa malapetaka, maka berdoalah
kepada Allah untuk keselamatan mereka. Kemudian Allah Taala berfirman: Maka
tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia.
Inilah adzab yang pedih, sampai firman Allah tentulah kalian akan kembali
(ingkar). Abdullah berkata: Apakah akan diperlihatkan azab hari akhirat?
Kemudian firman Allah yang berbunyi: Ingatlah hari ketika Kami menghantam mereka
dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan. Hantaman
yang keras itu terjadi pada perang Badar. Dan telah lewat ayat-ayat Dukhan,
Bathsyah (hantaman), lizam (kepastian siksa orang-orang kafir) dan ayat Rum.
(Shahih Muslim No.5006)
Terbelahnya bulan
Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Bulan
terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, lalu
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Saksikanlah oleh kalian.
(Shahih Muslim No.5010)
Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk diperlihatkan kepada mereka satu
mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam
memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali.
(Shahih Muslim No.5013)
Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu: Sesungguhnya bulan pernah
terbelah pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. (Shahih Muslim
No.5015)
Tidak seorang pun yang paling tahan terhadap sesuatu yang menyakitkan selain
dari Allah
Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam bersabda: Tidak seorang pun yang lebih sabar mendengar sesuatu
yang menyakitkan selain Allah, karena meskipun Allah disekutukan dan dianggap
memiliki anak, tetapi Allah tetap memberikan kesehatan dan rezeki kepada mereka.
(Shahih Muslim No.5016)
Hadis riwayat Abdullah bin Qais Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Tidak ada seorang pun yang lebih sabar
mendengar sesuatu yang menyakitkan daripada Allah, karena meskipun mereka
menyekutukan Allah serta beranggapan bahwa Allah memiliki anak, tetapi Allah
tetap memberikan rezeki, kesehatan serta menganugerahkan apa yang mereka minta.
(Shahih Muslim No.5017)
Permohonan orang kafir untuk menebus dirinya dengan emas sepenuh bumi
Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu: Dari Nabi Shallallahu alaihi
wassalam, beliau bersabda: Allah berfirman kepada penghuni neraka yang paling
ringan siksaannya: Seandainya kamu mempunyai dunia serta isinya, apakah kamu
akan menebus dengan semua itu? Orang itu menjawab: Ya. Allah berfirman: Aku
telah meminta darimu yang lebih ringan daripada ini ketika kamu masih berada di
tulang punggung Adam, yaitu agar kamu tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu (aku
kira beliau juga bersabda) dan Aku tidak akan memasukkanmu ke neraka. Tetapi
kemudian kamu enggan dan tetap menyekutukan-Ku. (Shahih Muslim No.5018)
Orang kafir akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya
Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu: Bahwa seorang lelaki
bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana seorang kafir dikumpulkan dalam keadaan
berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat? Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam menjawab: Bukankah Tuhan Yang membuatnya berjalan di atas kedua kakinya
di dunia juga berkuasa untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari
kiamat. (Shahih Muslim No.5020)
Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman perumpamaan orang kafir itu
seperti pohon cemara
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Perumpamaan orang mukmin itu seperti
tanaman yang selalu digoyangkan oleh hembusan angin karena orang mukmin
senantiasa ditimpa berbagai cobaan. Sedangkan perumpamaan orang munafik seperti
pohon cemara yang tidak goyang dihembus angin kecuali setelah ditebang. (Shahih
Muslim No.5024)
Hadis riwayat Kaab bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Perumpamaan orang mukmin itu seperti
tanaman lunak dan lembut yang dapat digoyangkan oleh hembusan angin, sesekali
miring dan kemudian tegak kembali sehingga bergoyang-goyang. Sedangkan
perumpamaan orang kafir adalah seperti pohon cemara yang tegak berdiri di atas
akarnya tidak dapat digoyangkan oleh sesuatu apapun sehingga ia tumbang
sekaligus. (Shahih Muslim No.5025)
Perumpamaan orang mukmin adalah seperti pohon kurma
Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Sesungguhnya di antara jenis pohon
terdapat satu pohon yang tidak mudah gugur daunnya yang diumpamakan seperti
seorang muslim. Sebutkanlah pohon apakah itu? Lalu orang-orang banyak yang
mengira pohon padang pasir dan aku sendiri mengira bahwa itu adalah pohon kurma
tetapi aku malu mengatakannya. Kemudian mereka berseru: Wahai Rasulullah,
sebutkanlah kepada kami pohon apakah itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam
menjawab: Ia adalah pohon kurma. Abdullah bin Umar berkata: Lalu menceritakan
hal itu kepada Umar. Dia berkata: Seandainya kamu telah mengatakannya langsung
itu pohon kurma adalah lebih aku sukai daripada kamu berkata begini, begini.
(Shahih Muslim No.5027)
Tidak seorang pun masuk surga karena amalnya, melainkan karena rahmat Allah
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu: Dari Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam. bahwa beliau bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang
akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun
tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menjawab: Aku
juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi
tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar. (Shahih Muslim No.5036)
Memperbanyak amal dan bersungguh-sungguh dalam beribadat
Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah Radhiyallahu’anhu: Bahwa Nabi Shallallahu
alaihi wassalam mengerjakan salat sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak,
lalu beliau ditanya: Apakah engkau masih membebankan dirimu dengan beribadah
seperti padahal Allah telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan
datang? Kemudian beliau menjawab: Apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba
yang bersyukur. (Shahih Muslim No.5044)
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Jika Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam melaksanakan salat, beliau berdiri (lama sekali)
sampai kedua kaki (telapak) beliau pecah-pecah. Aisyah Radhiyallahu’anhu
bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa engkau berbuat seperti ini padahal dosamu
yang terdahulu dan yang akan datang telah diampuni? Lalu beliau menjawab: Wahai
Aisyah, apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. (Shahih
Muslim No.5046)
Pemberian nasehat secukupnya
Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu: Dari Syaqiq bin Salamah,
ia berkata: Ketika kami sedang duduk di muka pintu rumah Abdullah untuk menunggu
kedatangannya, lewatlah di hadapan kami Yazid bin Muawiyah An-Nakha`i lalu kami
berkata kepadanya: Sampaikan kepada Abdullah di mana tempat kami berada! Yazid
kemudian masuk menemui Abdullah. Tidak lama kemudian Abdullah keluar menjumpai
kami dan berkata: Sesungguhnya aku diberitahukan di mana tempat kamu sekalian
berada dan tidak ada sesuatu yang menghalangiku untuk keluar menemui kalian,
kecuali takut membuat kalian jemu. Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam selalu memilih waktu yang tepat untuk memberikan nasehat kepada kami
dalam beberapa hari karena takut kami akan merasa bosan. (Shahih Muslim No.5047)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar